skip to main |
skip to sidebar
Tanda-tanda
arkeologi awal pemukiman permanen di Paris berawal pada tahun 4200 SM Parisii,
sub-suku Senones Kelt yang dikenal sebagai kaum pedagang.menghuni
daerah dekat sungai Seine sejak 250 SM. Romawi menguasai rawa Paris tahun 52
SM, dengan pemukiman permanen di akhir abad yang sama di Tepi Kiri Bukit Sainte
Genevièvedan pulau Île de la Cité.
Sekitar tahun 500 M,
Paris adalah pusat bagi raja Frank, Clovis I, yang membangun katedral dan biara
pertamanya ditujukan pada keturunannya, yang kemudian menjadi santo pelindung
kota, Sainte Geneviève. Setelah wafatnya Clovis, kerajaan Frank
terbelah, dan Paris menjadi ibukota dari negara berdaulat yang lebih kecil.
Pada masa dinasti karolingia (abad ke-9), Paris lebih kecil dari
kabupaten feudal. Seabad kemudian, Paris menjadi pusat Revolusi Perancis,
dengan Penyerangan Bastille tahun 1789 dan penjatuhan monarki tahun 1792.
Revolusi Industri, Kekaisaran
Kedua Perancis, dan Belle Époque membawa Paris ke pembangunan terbaiknya
sepanjang sejarah. Sejak 1840-an, angkutan rel membolehkan banyak arus migran
ke Paris yang tertarik dengan pekerjaan di industri baru di pinggiran kota.
Kota ini mengalami renovasi besar-besaran ketika Napoleon III dan préfet-nya
Haussmann, yang meratakan seluruh distrik sempit, melebarkan jalan raya untuk
membuat jaringan jalan lebar dan façade neo-klasik Paris modern.
Pameran Dunia Paris
juga menempatkan posisinya pada industri pariwisata dan sebagai kota yang cocok
untuk acara pameran teknologi dan dagang internasional.
Selama Perang Dunia
I, Paris berada di garis depan perang, telah membendung serangan Jerman atas
kemenangan Perancis dan Britania pada Pertempuran Pertama Marne tahun 1914.
Pada tahun 1918-1919, terjadi parade kemenangan Sekutu dan perundingan
perdamaian. Pada periode antar perang Paris terkenal karena masyarakat yang
berbudaya dan berseni dan kehidupan malamnya. Kota ini menjadi tempat
berkumpulnya pelukis dari seluruh dunia, dari komposer terusir Rusia Stravinsky
dan pelukis Spanyol Picasso dan Dalí hingga penulis Amerika Hemingway.
Dalam usaha
mendorong wajah Paris metropolitan pada kompetisi global, beberapa pencakar
langit supertinggi (300 m / 1,000 ft dan lebih) telah disetujui sejak 2006 di
distrik bisnis La Défense, di barat batas kota, dan dijadwalkan selesai awal
2010-an. Pihak Kota Paris juga mengumumkan mereka merencanakan pembangunan
pencakar langit di dalam batas kota dengan memperbarui batas tinggi bangunan
untuk pertama kalinya sejak konstruksi Tour Montparnasse pada awal 1970-an.
0 komentar:
Posting Komentar